LUWU UTARA - Program KKLR Sulsel Peduli dari Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan kembali menyasar warga terdampak banjir di Kabupaten Luwu Utara.
Kali ini, tim KKLR Sulsel Peduli mendatangi Desa Pombakka Kecamatan Malangke Barat membawa bantuan berupa 1 ton beras, Sabtu, 25 Mei 2024.
Desa Pombakka merupakan salah satu daerah yang sudah berbulan-bulan terendam banjir akibat luapan sungai Rongkong.
Tim KKLR Sulsel Peduli dipimpin oleh Bendahara BPW KKLR Sulsel Baharman Supri. Bantuan beras diserahkan kepada Kepala Desa Pombakka Akhiruddin.
"Alhamdulillah, beras 1 ton sudah kita antar langsung di kediaman Kepala Desa Pombakka, diterima langsung oleh Pak Desa dibantu oleh sejumlah warga, " kata Baharman melalui keterangan tertulis kepada media.
Dikatakan Baharman, selanjutnya distribusi beras kepada warga terdampak banjir akan dilakukan oleh pihak Pemerintah Desa Pombakka.
"Pihak Desa yang akan bagikan kepada warga, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing kepala keluarga, " ungkapnya.
Sementara itu Kepala Desa Pombakka Akhiruddin menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dari KKLR Sulsel.
"Atas nama warga Desa Pombakka, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada KKLR Sulsel atas bantuan beras yang diberikan, " ucap Akhiruddin.
Diungkapkan Akhiruddin, jumlah warga desanya yang terdampak langsung oleh banjir mencapai 292 Kepala Keluarga (KK).
"(Sebenarnya) 347 KK warga Pombakka kena dampak banjir ini, tapi yang terdampak secara langsung ada 292 KK, " beber dia.
Sebelumnya, pada Selasa (14/05/2024) lalu, KKLR Sulsel telah menyalurkan 1 ton beras di wilayah Desa Lembang-Lembang, Kecamatan Baebunta Selatan yang juga terendam banjir selama beberapa pekan.
Tutup Open Donasi
Secara terpisah, Ketua BPW KKLR Sulsel Ir Hasbi Syamsu Ali mengatakan bantuan yang didistribusikan ke Desa Pombakka sekaligus menutup open donasi yang digelar sejak awal Mei 2024 lalu.
"Alhamdulillah, KKLR Sulsel telah merampungkan pendistribusian bantuan dari para donatur kepada warga korban banjir, baik di Kabupaten Luwu maupun di Luwu Utara. Jadi per hari ini open donasi kita tutup secara resmi, " kata Hasbi saat dihubungi di Malili, Luwu Timur (25/05).
Dikatakan Hasbi, program KKLR Sulsel Peduli telah membuka mata publik bahwa bencana banjir bukan hanya terjadi di Luwu saja, tetapi juga di Luwu Utara.
"Kita akhirnya tahu, bahwa ternyata banjir bukan hanya di Luwu saja. Di Luwu Utara, rumah dan kebun warga terendam banjir sudah berbulan-bulan. Ternyata daerah kita di Luwu Raya sebenarnya sangat rentan bencana terutama banjir dan longsor, " ucap Hasbi.
Karenanya, Hasbi berharap segera ada solusi konkrit dari semua pihak terkait untuk meringankan beban warga terdampak bencana baik di Luwu maupun Luwu Utara.
"Iya, harus segera ada solusi konkrit untuk bencana ini. Semua pihak perlu duduk bersama mencari solusi komprehensif agar (bencana) tidak lagi terulang, minimal dampaknya bisa diantisipasi di masa mendatang, " jelasnya.
Lebih lanjut Hasbi bilang, program KKLR Sulsel Peduli yang dilaksanakan organisasi yang dipimpinnya setidaknya bisa sedikit meringankan beban warga terdampak.
Baca juga:
Kapolri Launching ASAP Digital Nasional
|
"Apa yang dilakukan KKLR Sulsel tentu tidak menuntaskan akar masalah, juga tidaklah seberapa. Tapi ini bagian dari kepedulian kita terhadap sesama yang sedang butuh bantuan, apalagi di kampung kita sendiri, " tambahnya.
Ketua Ikatan Alumni Teknik Sipil (IKATSI) Universitas Hasanuddin itu kemudian menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam program tersebut.
"Atas nama KKLR Sulsel, kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat, mulai dari para donatur hingga ke tim yang turun langsung ke lapangan. Semoga semua yang kita lakukan ini bernilai ibadah. Amiin, " ucapnya. [*]